Kamis, 31 Maret 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

     Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. 

     Setiap manusia pasti memiliki rasa bertanggungjawab. Tetapi sebagian manusia tersebut juga memiliki rasa tidak bertanggung jawab disebabkan atas dasar rasa malas terhadap diri mereka masing-masing.Contohnya adalah seorang mahasiswa yang besok akan menghadapi ujian tetapi tidak belajar sama sekali, padahal ia tahu bahwa untuk dapat mengerjakan ujian harus belajar. Walau ia tahu, tapi tetap ia beralasan tidak belajar karena malas, tidak mengerti, atau capek. Hal ini berarti mahasiswa tersebut tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Itu artinya ia juga tidak memiliki rasa tanggung jawab kepada dirinya sebagai pelajar.

   Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah kesadaran seorang manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang sengaja maupun yang tidak sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat atas kewajibannya. Seperti contoh di atas bahwa kewajiban seorang mahasiswa adalah belajar.

    Tanggung jawab itu bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau untuk bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat, ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.

      Dalam Islam, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Setiap manusia merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Dimana ia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri atas segala tidakan yang dilakukan semasa hidupnya. Dan ketika pada hari kiamat nanti, semua yang telah dilakukan, baik perbuatan baik atau buruk akan dipertanggungjawabkan.

     Seseorang mau bertanggung jawab disebabkan adanya kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain beserta lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia memang mempunyai dan harus menjalankan tanggung jawab kita. Dengan kita bertanggung jawab,kita akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu,mendapatkan hak dengan wajarnya. Selain itu, tanggung jawab juga menyangkut orang lain. Contoh sederhananya adalah seorang ayah yang bertanggung jawab mencari nafkah bagi keluarganya, agar kehidupan keluarganya tidak sengsara.

     Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan. Apabila seorang pemimpin tidak memiliki rasa tanggung jawab maka orang-orang yang dipimpinnya itu pun akan suram. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

     Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal beberapa jenis dari tanggung jawab, yaitu :
  1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri : menuntut kesadaran seseorang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Yang dapat kita artikan sebagai jati diri kita yang sesungguhnya. Menemukan arti hidup yang sebenarnya.
  2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga :  tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya yang menyangkut nama baik dan lainnya.
  3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat : setiap masyarakat bertanggung jawab atas kelangsungan hubungan antar individu agar terjalin dengan baik.
  4. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negara : dalam bertindak di manapun tempatnya kita semua sebagai manusia terikat oleh norma-norma dan aturan yang berlaku di daerah yang sekarang kita diami. Bila kita melakukan suatu kesalahan, kita harus mempertanggungjawabkannya kepada negara yang kita singgahi.
  5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan : tanggung Jawab yang ini sangat utama sekali karena pada Tuhan lah seharusnya kita menyembah dan memohon ampunan-Nya. Manusia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak oleh Tuhan akan perbuatannya selama di dunia. Tuhan telah menjelaskan semuanya tentang norma dan aturan di dunia yang ditulis di dalam kitab suci masing-masing kepercayaan.
          Berdasarkan jenis-jenis dari tanggung jawab di atas, sebuah tanggung jawab dapat diartikan sebagai sebuah pengabdian seseorang karena pada hakekatnya pengabdian adalah rasa tanggung jawab. Sedangkan akibat dari pengabdian itu sendiri adalah pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan  dengan ikhlas. Misalnya seorang tentara yang mengabdi pada negara merelakan dirinya untuk berjuang membela negara walau nyawa menjadi taruhan. Sedangkan, pengorbanan berasal dari kata 'Korban' atau 'Kurban' yang berarti persembahan, sehingga Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Misalnya adalah saat membaca atau mendengar khotbah. 
   
        Perbedaan antara pengertian pengabdian dengan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan akan suka rela untuk melaksankan tugas yang diberikan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangakan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, serta waktu. Dalam pengabdian selalu dituntu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
         
         

0 komentar:

Posting Komentar